Ini adalah hasil repost tulisanku beberapa waktu lalu di instagram. Postnya aku arsipkan dan jadikan tulisan buat blog. Xixixi
Halo! Aku pengen sharing soal event
#environment kedua yang aku hadiri. Sebagai #selfreminder dan
untung-untung orang yang baca tulisanku akan ter-influence soal isu
lingkungan minimal ter-influence untuk ikut bijak kelola sampah. Oh iya
nama eventnya "World Clean Up Day''.
World
Clean Up Day sendiri adalah event bersih-bersih terbesar yang
diselenggarakan serentak di 158 negara setiap tahunnya. Saat ini sudah
sangat disupport dari berbagai kalangan. Ada support dari kementrian
lingkungan hidup, perusahaan daur ulang sampah, komunitas atau
organisasi pecinta lingkungan, ataupun beragam volunteer dari berbagai
latar belakang sosial dan budaya. Rasanya ikut bersyukur bisa jadi
volunteer tahun ini. Semoga tahun depan diriku tetap diberikan
kesempatan untuk ikutan lagi. Aamiin.
Dapat kenalan baru xD |
Untuk
di Makassar sendiri ada beberapa titik Clean Up. Via Indorelawan,
setahuku titiknya ada di Urip, Lantebung, pulau Lae-Lae, dan di kawasan
sekitar pantai Losari seperti di dermaga-dermaga penyeberangan kapal.
Kami dibagi dalam beberapa tim dan diarahkan ke lokasi masing-masing
setelah diberi karung dan satu kaos tangan. Untuk timku sendiri kami
ditempatkan di dermaga kayu bangkoang. Dermaga pas pesisir laut tempat
kapal bersandar ini jujur saja sangat banyak sampahnya. Dan tahu sampah
apa yang paling banyak? Sampah SEDOTAN PLASTIK yang paling banyak aku
temukan. Kita sendiri tahu sedotan plastik ini sangat lama terurai.
Butuh 20 tahun atau bahkan lebih dari itu (source: kementrian LHK). Jadi
masih mau pakai sedotan plastik sekali pakai?
Fakta
menarik lainnya, yang baru aku tahu setelah berbincang-bincang dengan
bapak yang punya kapal di dermaga itu adalah sampah-sampah yang kupungut
itu sebagian besar adalah sampah kiriman dari laut. Kata beliau, mereka
sering bersih-bersih di dermaga ini tiap hari jumat tetapi dua hari
kemudian pasti kotor lagi. Sampah-sampah itu entah darimana terseret air
laut dan sampailah ke dermaga itu. Sampah yang sebagian besar berisi
pasir. Jadi kalau kita buang sampah di pantai, sampahnya tidak hanya
menetap di pantai itu, bisa saja terseret air lautan dan dapat
memberikan efek negatif ke lingkungan yang berada di wilayah lain. Aku
awalnya lihat pantai ini lansung ngedumel ''Kok sampahnya banyak banget!
Apa nelayan atau orang-orang sini nggk peduli yah.'' walau ngedumelnya
dalam hati. Kalau kata temanku ''Ini dermaga atau TPA sih?''. Ternyata
udah ada upaya dari warga sekitar tetapi memang sampah ini sampah
kiriman jadi selama banyak orang yang buang sampah di sungai atau laut
tetap aja bakalan ada terus sampahnya walau udah dibersihin sesering
mungkin.
Karung-karung yang berisi sampah |
Udah ngedumel, tentu harus kasih solusi dong ya. Menurutku solusi yang dapat kita lakukan dalam mengurangi sampah yaitu
- Tidak membuang sampah sembarangan
- Bijak kelola sampah dengan memilah sampah untuk didaur ulang, jadi sampah rumah tangga jangan dibuang lansung di TPA. Kalau dibuang lansung di TPA sampahnya jadi bau karena sampah organik dan sampah non-organik/kering bercampur jadi satu, sampahnya jadi sulit didaur ulang. Sampah kering yang bisa didaur ulang sebaiknya didaur ulang. Sampah organik sebaiknya dikompos. Malah kita bisa dapat uang loh dari sampah kita! Tetapi niatkan dalam hati bukan karena uang yah, tetapi demi lingkungan kita di masa depan! Dapat uang itu cuma bonus menurutku xD Btw nanti aku akan coba sharing juga soal daur ulang sampah di post terpisah.
- Mulai terapkan Zero Waste Lifestyle. Biasakan dari diri sendiri dulu. Nggk mesti lansung bisa 100% Zero Waste kok. Kalau mungkin berpikir Zero Waste Lifestyle itu ribet, nggk papa belajar konsepnya dulu. Pelan-pelan aja xD. Mungkin bisa dimulai dari menolak kantong plastik dari minimarket/pasar/supermarket yang biasa kalian kunjungi atau menolak sedotan plastik, baru ke tahap selanjutnya. Yang dibutuhkan sebenarnya adalah konsisten dalam kegiatan zero wastenya.
Itu aja
sih yang mau aku sharing. Semoga self reminder ini bisa aku baca
berulang-ulang biar bisa konsisten untuk menjalaninya. Kalau ada solusi
tambahan, bisa komen di kolom komentar . Akhir kata, semangat! Kalau bukan kita, siapa lagi kan? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Sampahmu adalah tanggung jawabmu |
Dermaga pantai setelah dibersihkan |