World Clean Up Day 2019 #NechanPunyaCerita

by - 08.51




Ini adalah hasil repost tulisanku beberapa waktu lalu di instagram. Postnya aku arsipkan dan jadikan tulisan buat blog. Xixixi

Halo! Aku pengen sharing soal event  #environment kedua yang aku hadiri. Sebagai #selfreminder dan untung-untung orang yang baca tulisanku akan  ter-influence soal isu lingkungan minimal ter-influence untuk ikut bijak kelola sampah. Oh iya nama eventnya "World Clean Up Day''. 

World Clean Up Day sendiri adalah event bersih-bersih terbesar yang diselenggarakan serentak di 158 negara setiap tahunnya. Saat ini sudah sangat disupport dari berbagai kalangan. Ada support dari kementrian lingkungan hidup, perusahaan daur ulang sampah, komunitas atau organisasi pecinta lingkungan, ataupun beragam volunteer dari berbagai latar belakang sosial dan budaya. Rasanya ikut bersyukur bisa jadi volunteer tahun ini. Semoga tahun depan diriku tetap diberikan kesempatan untuk ikutan lagi. Aamiin.


Dapat kenalan baru xD

Untuk di Makassar sendiri ada beberapa titik Clean Up. Via Indorelawan, setahuku titiknya ada di Urip, Lantebung, pulau Lae-Lae, dan di kawasan sekitar pantai Losari seperti di dermaga-dermaga penyeberangan kapal. Kami dibagi dalam beberapa tim dan diarahkan ke lokasi masing-masing setelah diberi karung dan satu kaos tangan. Untuk timku sendiri kami ditempatkan di dermaga kayu bangkoang. Dermaga pas pesisir laut tempat kapal bersandar ini jujur saja sangat banyak sampahnya. Dan tahu sampah apa yang paling banyak? Sampah SEDOTAN PLASTIK yang paling banyak aku temukan. Kita sendiri tahu sedotan plastik ini sangat lama terurai. Butuh 20 tahun atau bahkan lebih dari itu (source: kementrian LHK). Jadi masih mau pakai sedotan plastik sekali pakai?

Sedotan plastik yang tidak bisa didaur ulang, menjadi limbah plastik di lautan

Fakta menarik lainnya, yang baru aku tahu setelah berbincang-bincang dengan bapak yang punya kapal di dermaga itu adalah sampah-sampah yang kupungut itu sebagian besar adalah sampah kiriman dari laut. Kata beliau, mereka sering bersih-bersih di dermaga ini tiap hari jumat tetapi dua hari kemudian pasti kotor lagi. Sampah-sampah itu entah darimana terseret air laut dan sampailah ke dermaga itu. Sampah yang sebagian besar berisi pasir. Jadi kalau kita buang sampah di pantai, sampahnya tidak hanya menetap di pantai itu, bisa saja terseret air lautan dan dapat memberikan efek negatif ke lingkungan yang berada di wilayah lain. Aku awalnya lihat pantai ini lansung ngedumel ''Kok sampahnya banyak banget! Apa nelayan atau orang-orang sini nggk peduli yah.'' walau ngedumelnya dalam hati. Kalau kata temanku ''Ini dermaga atau TPA sih?''.  Ternyata udah ada upaya dari warga sekitar tetapi memang sampah ini sampah kiriman jadi selama banyak orang yang buang sampah di sungai atau laut tetap aja bakalan ada terus sampahnya walau udah dibersihin sesering mungkin. 


Karung-karung yang berisi sampah

Udah ngedumel, tentu harus kasih solusi dong ya. Menurutku solusi yang dapat kita lakukan dalam mengurangi sampah yaitu 
  1. Tidak membuang sampah sembarangan
  2. Bijak kelola sampah dengan memilah sampah untuk didaur ulang, jadi sampah rumah tangga jangan dibuang lansung di TPA. Kalau dibuang lansung di TPA sampahnya jadi bau karena sampah organik dan sampah non-organik/kering bercampur jadi satu, sampahnya jadi sulit didaur ulang. Sampah kering yang bisa didaur ulang sebaiknya didaur ulang. Sampah organik sebaiknya dikompos. Malah kita bisa dapat uang loh dari sampah kita! Tetapi niatkan dalam hati bukan karena uang yah, tetapi demi lingkungan kita di masa depan! Dapat uang itu cuma bonus menurutku xD Btw nanti aku akan coba sharing juga soal daur ulang sampah di post terpisah. 
  3. Mulai terapkan Zero Waste Lifestyle.  Biasakan dari diri sendiri dulu. Nggk mesti lansung bisa 100% Zero Waste kok. Kalau mungkin berpikir Zero Waste Lifestyle itu ribet, nggk papa belajar konsepnya dulu. Pelan-pelan aja xD. Mungkin bisa dimulai dari menolak kantong plastik dari minimarket/pasar/supermarket yang biasa kalian kunjungi atau menolak sedotan plastik, baru ke tahap selanjutnya. Yang dibutuhkan sebenarnya adalah konsisten dalam kegiatan zero wastenya.  

Limbah sampah Indomie


Itu aja sih yang mau aku sharing. Semoga self reminder ini bisa aku baca berulang-ulang biar bisa konsisten untuk menjalaninya. Kalau ada solusi tambahan, bisa komen di kolom komentar 😉. Akhir kata, semangat! Kalau bukan kita, siapa lagi kan? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?


Sampahmu adalah tanggung jawabmu


Dermaga pantai setelah dibersihkan

You May Also Like

0 comments

Dilarang keras menyalin tulisan dari blog ini tanpa sepengetahuan owner blog!. Diberdayakan oleh Blogger.