#TipsandTrick How to Make Pine Tea / Cara Membuat Teh Daun Pinus

by - 04.34

Halo! Bagaimana kabarmu hari ini? 
 
 

Rasanya mungkin bosan ya, beberapa postingan aku bertanya kabar terus. Pertanyaan basa-basi seperti itu sudah jadi intro beberapa postinganku. Bukan hanya postingan, terkadang aku kalau ditelpon oleh orang yang aku kenal, pertanyaan pertama yang aku terima seperti itu ''Bagaimana kabar?''. Dan dengan refleks aku akan menjawab ''Baik''. Entah hari itu aku baik-baik saja atau tidak, tetapi itu sudah jadi kebiasaan. Sulit rasanya untuk membalas ''Aku tidak baik-baik saja'' atau ''Yah hari yang buruk'' 😹 karena yah kalau dibalas gitu pasti ditanya lagi ''ada masalah apa?''. Niatnya tentu saja bukan untuk berbohong, tetapi diri ini seringnya tidak mau cerita dan malas jawabnya haha. 

Pertanyaan itu juga keluar saat beberapa orang yang sudah lama tidak saling kontak, memulai percakapan mereka dengan bertanya kabar. Ada yang bertanya karena memang penasaran dengan kabar masing-masing. Ada juga yang bertanya karena bingung memulai percakapan dari mana. 

Beberapa orang tidak suka percakapan basa-basi. Beberapa orang tidak suka intro yang kepanjangan seperti intro postingan ini 🤣. Tetapi ternyata beberapa orang juga jarang menerima pertanyaan basa-basi seperti sekedar menanyakan kabarnya. Jadi buat beberapa orang, aku akan menanyakan kabarmu. Jawab saja dalam hati. Tidak perlu merasa baik-baik saja. Perasaanmu valid. Tetapi aku berharap apapun kabarmu, semoga akan membaik setelah membaca postinganku. 

Ya ampun. Intronya panjang banget 😑. Gomen. Nah lansung saja kali ini aku pengen sharing bagaimana cara membuat pine tea atau teh daun pinus.

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

 
Baru-baru ini aku lagi sering buat teh daun pinus. Awalnya aku tidak tahu ternyata daun pinus bisa dibuat teh. Dapat daun pinusnya dari mana? Dari hutan pinus dan kebetulan di depan kantor camat sini ada ditanam pohon pinus. Oh iya, terima kasih banyak kepada ''kangkung'' yang kutemui beberapa saat lalu. 

Waktu itu aku ketemu kangkung yang batangnya coklat pekat. Waktu lihat nih kangkung aku bingung, ini beneran kangkung atau bukan ya soalnya aku selalu beli kangkung yang batangnya hijau, baik kangkung air maupun darat. Pertama kalinya lihat kangkung batangnya coklat xD. Akhirnya aku search di google, kusimpulin kangkung batang coklat itu kemungkinan kangkung liar yang kurang air karena sedang musim kemarau 😹 Correct me if I'm wrong. 

*kangkung liar= kangkung yang tidak dibudidayakan. Biasanya tumbuh liar di hutan maupun di saluran air sawah-sawah.  

Karena penasaran apa bisa dimakan apa nggk, aku searching lebih lanjut. Ternyata bisa dimakan (tapi temenku larang aku makan) haha. Takutnya beracun. Aku pernah lihat di youtubenya Leo Edwin sih kalau kangkung di Amerika malah nggk dimakan. Dan Leo malah masak kangkung itu. Jadi aku pikirnya kangkung liar itu bisa dimakan juga 😐. Di Indonesia sendiri kangkung jadi salah satu sayuran yang sering ada di panganan masyarakat. Sayur tumis kangkung tuh salah satu sayur yang sering aku buat, paling enak kalau dibanyakin bawang putihnya. Terus kalau tumis kangkung jangan kelamaan, karena nggk bakal krenyes, terus jangan kebanyakan air, karena daun-daun kangkung akan cepat menyusut saat ditumis. 

Eh kok malah bahas kangkung 😹. Malah nambah intro ini mah 🤣.  Yah pokoknya karena dari kangkung itu dan dari film jepang yang aku tonton, aku searching lebih lanjut soal tumbuhan liar yang bisa dimakan apa aja. Nah ketemu deh sama pohon pinus. Dari situ aku baru tahu kalau buah dan daunnya bisa dimakan. Dalam artian, daunnya bisa dibuat teh. Aku searching lebih lanjut cara membuatnya, dan inilah resepnya~

Resep untuk 1 gelas panjang, mungkin ukuran +-250 ml (cuma perkiraan, nggk aku ukur juga nih gelas sebenarnya berapa ml)

🌲 Bahan:
✨ 1 tangkai kecil daun pinus
✨ Air 1 gelas panjang

🌲 How to make:
✨ Bersihkan daun pinus dengan air mengalir (aku pakai air mengalir saja karena menurutku pohon pinus kan nggk dikasih pestisida)
✨ Pisahkan tiap pangkal daun dari batangnya
✨ Siapkan panci masak, masukkan daun pinus dan air
✨ Didihkan air (sampai bener-bener mendidih ya)
✨ Tandanya teh sudah siap jika warna daun pinus dari hijau berubah menjadi agak coklat
✨ Tuang teh ke gelas atau cangkir
✨ Kalau mau rasanya lebih pekat bisa didiamkan airnya beberapa saat bersama dengan daunnya, kira-kira 10 menit (?)
✨ Sudah jadi deh, saatnya dinikmati

Rasanya teh daun pinus kayak gimana? Menurut lidahku sih rasanya sama saja kayak teh daun teh hijau atau green tea. Awalnya malah aku nggk expect rasanya kayak teh. Pas pertama kali buat, aku jadi akhirnya tahu kenapa disebut teh daun pinus /pine tea karena rasanya memang kayak teh wkwk 😹.

Cuman ada baunya tersendiri sih yang bikin beda dengan teh lainnya🤔. Tau sendirikan bau pohon pinus kayak gimana. Kalau menurutku baunya harum khas gitu dan bikin relax. 

Kalau menurut ketua yayasan generasi biologi Indonesia Heri Santoso, seduhan daun pinus punya kandungan vitamin C lebih tinggi 4 sampai 5 kali lebih tinggi dari buah jeruk. Vitamin C ini salah satu antioxidant yang baik sih (dengan takaran secukupnya). Ini aku baca di websitenya Kumparan.id. Untuk lebih jelasnya kalian tinggal searching saja ya. Btw salah satu kandungan skincare yang jadi kesukaanku sekarang adalah Vitamin C, soalnya memang bagus sebagai antioxidant kulit dan bisa tetap maintaining warna kulit asli kita. 

Aku juga baca dan lihat di instagram ada yang bikin infused water dari daun pohon pinus. Aku sendiri belum coba sih dibikin infused water. Selama ini kalau bikin infused water aku sukanya pakai timun soalnya segar banget dan enak rasanya. Mungkin lain kali deh ya coba-coba campurin daun pinus.

Kalau di daerah kalian ada pohon pinus, coba deh daunnya di bikin teh. Siapa tahu bisa jadi alternatif lain untuk menikmati teh dengan nuansa yang berbeda. Apalagi disini nggk musim jeruk, jadi mesti cari alternative antioxidant yang lain. 

Btw pohon pinus merupakan pohon kesukaanku. Karena mereka cantik berdiri kokoh di tengah hutan. Aku suka suara similir daunnya saat diterpa angin. Baunya juga enak, menenangkan gitu. Bentuk daunnya walau beda dengan kebanyakan daun lain, bentuknya itu unik, walau kelihatan tajam tetapi saat disentuh daunnya lembut. Dan ternyata daunnya punya kandungan vitamin C yang tinggi. 

Makanya aku selalu excited kalau lihat pohon pinus dimanapun itu. Rasanya tenang banget. Apalagi kalau sendiri di tengah hutan. Benar-benar kayak lagi di heaven in the world haha. Enak kali ya punya rumah dikelilingi pohon pinus. Pasti bikin tidur jadi nyenyak banget. 

Kalau diluar negeri lihat pohon pinus berjejeran di sepanjang jalan kayak cantik banget! Apalagi lihat hutannya! Ah jadi ingin tinggal di rumah yang dekat dengan pohon pinus. Kayak rumahnya Hagrid di Hogwarts. Aku selalu ingat sama Hagrid kalau lihat pohon pinus, yang kerjanya keluar masuk hutan haha. Yang potterhead pasti tahu siapa itu Hagrid. 

Kalau aku di Makassar itu, aku selalu kepikiran. Andai Makassar bagus transportasi umumnya, ada bis atau kereta yang ke Malino. Atau aku bisa nyetir. Pasti aku akan sering kesana 😆. Lari-larian di hutan pinus dan di kebun teh. Selalu iri sama temen yang punya keluarga tinggal di Malino, karena bisa sering-sering kesana lihat hutan pinus xD (semoga temenku   baca tulisan ini, biar aku bisa diajak liburan ke kampung halamannya 😅). Malino tuh mirip-mirip kayak Jakarta-Bogor kali ya, walau belum pernah ke Bogor sih ( jadi ingat dulu aku pernah rencana ke Bogor, nekat naik kereta sendirian, sayangnya rencananya gagal karena satu dan lain hal ). 
 

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲


Oke segini dulu resep kali ini. Isi postingan ini kayaknya 30% resep 70% curhat deh haha. Oh iya apa kamu suka dengan pohon pinus juga? Atau apa pohon favoritemu? Atau apakah kamu sama denganku, jika berada di hutan pinus akan teringat dengan Hagrid. Halooooo potterhead, apakah kamu jadi salah satu pembaca postingan ini? 

Mungkin kamu bisa cerita di kolom komentar ya. Sekalian kita kenalan virtual. See you in the next post 👋☺️ Yonde kurete arigatou gozaimasu 🙏💚🌲  Terima kasih sudah membaca postinganku kali ini. Semangat ya. Tetapi tidak apa-apa juga kalau hari ini tidak semangat. Yang penting, aku doakan semoga kamu yang baca akan sehat selalu. Otsukare samadeshita! Terima kasih atas kerja kerasnya hari ini ☘️. 


*ps: Tulisan ini aku buat tahun lalu. Berdebu di draft, karena awalnya pengen lampirin foto cara bikinnya. Tapi nggk jadi-jadi. Jadi mending ku publish saja untuk mengisi postingan bulan Juni ini. Yah nanti lah postingan ini di edit kalau aku punya kesempatan ketemu pohon pinus lagi.  Sekarang sudah jarang bikin teh daun pinus, karena bingung metik daunnya dimana 😶. 

Oh iya malam ini hospital playlist season 2 tayang juga! Can't wait to see Chae Song Hwa 💖 




You May Also Like

0 comments

Dilarang keras menyalin tulisan dari blog ini tanpa sepengetahuan owner blog!. Diberdayakan oleh Blogger.