Jalan-Jalan ke salah satu Stasiun Tertua di Indonesia: Stasiun Jakarta Kota #NechanPunyaCerita
Haloooooooooo Haloooooo Bandung Halooooooo Haloooooo Bandung Jakarta Makassar... Naik kereta api tut tut tut
siapa hendak turun ke Jakarta dari Makassar, bolehlah naik dengan
percuma. Ayo kawanku lekas naik. Keretaku akan berhenti di Jakarta Kota
tutttt tuttttttttt
hmmmm
hmmmmmm
*apaan sih
(hayo, ada yang baca sambil nyanyi dalam hati? Angkat tangan )
Halo guys! Jadi kali ini aku ingin berbagi cerita pengalamanku ke Stasiun Jakarta Kota dan ingin sharing juga bagaimana cara ke sana, harga tiket keretanya berapa, dan apa-apa saja yang bisa aku share selama berada di stasiun tersebut.
hmmmm
hmmmmmm
*apaan sih
(hayo, ada yang baca sambil nyanyi dalam hati? Angkat tangan )
Halo guys! Jadi kali ini aku ingin berbagi cerita pengalamanku ke Stasiun Jakarta Kota dan ingin sharing juga bagaimana cara ke sana, harga tiket keretanya berapa, dan apa-apa saja yang bisa aku share selama berada di stasiun tersebut.
Pertama-tama mungkin cerita alasanku ke stasiun tersebut yah. Alasan pertama sih karena waktu itu aku ingin jalan-jalan ke Kota Tua, dimana jika ingin ke Kota Tua mesti turun di stasiun tersebut. Karena jarak antara stasiun Jakarta Kota dengan Kota Tua itu dekat banget tttt (yaiyalah kan stasiun ini masuk wilayahnya Kota Tua neng ). Alasan kedua karena aku tahu kalau Stasiun Jakarta Kota merupakan stasiun tertua di Jakarta dan dipikiranku pasti bakalan vintage-vintage gitu style stasiunnya (aku suka banget foto bangunan-bangunan tua ala Eropa xixixi). Stasiun Jakarta Kota ini terletak di DKI Jakarta wilayah Jakarta Barat. Alamat lengkapnya bisa cek di om google yah.
Beberapa hari sebelumnya aku udah merencanakan ke stasiun Jakarta Kota. Karena aku tidak terlalu hapal rute kereta di Jabodetabek jadinya aku pakai Google Maps buat tahu rutenya dimana aja. Btw rute kereta KRL di Jakarta itu banyak dan ada beberapa yang jadi stasiun transit (buat ganti kereta/jalur) seperti stasiun Tanah Abang dan Manggarai. Kalau kamu baru pertama kali naik KRL dan mesti transit di beberapa stasiun kamu akan bingung naik kereta yang mana. Tetapi tenang aja, itulah gunanya Google Maps. Di Google Maps kamu tinggal ikutin petunjuk rutenya dan cek apakah kamu mesti transit di stasiun tertentu. Nanti lama-lama kamu bakal hapal kok rutenya tanpa Google kalau daya ingatmu kuat. Kecuali aku yang sering lupa karena memang aku orangnya pelupa hehe, jadi jalur yang paling aku ingat cuma jalur KRL stasiun Tanah Abang sampai ke stasiun Serpong. Mengapa? karena cuma satu jalur aja wkwkwk.
Nah karena rumah keluarga yang aku tempati nginap selama beberapa minggu berada di wilayah Tangerang Selatan khususnya daerah Bintaro, jadinya aku berangkat lewat stasiun Sudimara. Sebenarnya ada dua stasiun di daerang Bintaro yaitu stasiun Jurang Mangu (dekat Bintaro Exchange) dan stasiun Sudimara (Jombang), cuma stasiun Sudimara ini yang paling dekat dengan rumah.
Jadi jalur dari rumah ke stasiun Jakarta Kota aku harus melewati 3 rute KRL.
- Rute Pertama jalur Serpong Line, aku harus melewati 4 stasiun untuk sampai di stasiun transit Tanah Abang yaitu dari Stasiun Sudimara -> Stasiun Jurang Mangu -> Stasiun Pondok Ranji ->Stasiun Kebayoran -> Stasiun Palmerah -> turun di Stasiun Tanah Abang buat ganti kereta
- Rute Kedua jalur Loop Line, aku harus melewati 2 stasiun untuk sampai di stasiun transit Manggarai yaitu dari Stasiun Tanah Abang -> Stasiun Karet -> Stasiun Sudirman -> turun di Stasiun Manggarai buat ganti kereta
- Rute Ketiga jalur Bekasi Line, aku harus melewati 7 stasiun untuk sampai di stasiun Jakarta Kota yaitu dari Stasiun Manggarai -> Stasiun Cikini -> Stasiun Gondangdia -> Stasiun Juanda -> Stasiun Sawah Besar -> Stasiun Mangga Besar -> Stasiun Jayakarta -> dan tibalah kita di stasiun akhir Stasiun Jakarta Kota.
Jadi singkatnya: ambil jalur KRL Serpong transit di stasiun Tanah Abang terus ambil KRL jalur Loop Line transit di Manggarai, nah tiba di stasiun akhir Jakarta Kota.
Sebenarnya dari stasiun Tanah Abang aku bisa ambil jalur lain yaitu ambil jalur Loop Line terus transit di stasiun Kampung Bandan ambil jalur Feeder Line lansung tiba di Jakarta Kota, cuma sepanjang jalur tersebut pemandangannya biasa saja menurutku dan stasiun transit Kampung Bandan stasiunnya cukup kecil, rasanya kurang menarik transit di stasiun tersebut (kecuali kalau mau singgah dulu di Dufan/Ancol/Pantai Indah Kapuk (PIK) turunnya bisa di stasiun ini).
Pusing dengan jalurnya? Kalau pusing please jangan dianggap pusing karena kalau kalian praktek di lapangan (nyoba lansung) gampang banget kok. Kalau pun kalian bingung tinggal bertanya ke sekuriti di stasiun atau penjaga loket biar tidak salah naik kereta. Makin banyak bertanya makin tidak sesat dijalan. Aku saja yang pelupa belum pernah tersesat selama jalan-jalan keliling Jakarta (kebanyakan Solo Travel pula). Yang penting ada HP + Sinyal Internet. Hahaha.
Oke. Singkat cerita nih yah, tibalah aku di Stasiun Sudimara sekitar jam 10 pagi. Stasiun yang sudah sangat akrab bagiku. Udaranya, parkirannya, antriannya, bahkan bapak-bapak Ojek yang setia di depan pintu masuk stasiun menunggu penumpang yang keluar dari stasiun tersebut. Stasiun ini lumayan kecil. Walaupun kecil stasiun ini sudah punya dua mesin tiket otomatis, satu loket manual, ada beberapa atm, outlet Roti O, dan stasiun ini dekat dengan Indomaret dan Pasar Jombang. (Maaf aku tidak foto bagian-bagian stasiunnya karena awalnya memang aku nggk ada niat buat nulis blog tentang perjalanan ini wkwk).
Dibandingkan dua tahun yang lalu, stasiun ini ada kemajuan, yaitu adanya mesin tiket otomatis atau Commuter Vending Machine, plus sudah dibuat lorong bawah tanah buat keseberang rel (kayak jalur di MRT bawah tanah ituloh). Jadi yang boleh lansung nyebrang rel tanpa lewat lorong bawah tanah cuma ibu hamil dan penyandang disabilitas. Selain itu (apalagi yang masih muda nih) mesti turun plus naik tangga buat ke jalur kereta yang mau ke tanah abang. Lumayan, olahraga biar sehat, kayak di Jepang wkwk Mantappu Jiwa banget kan Iya kan bang Jerome? hmmmm
Dibandingkan dua tahun yang lalu, stasiun ini ada kemajuan, yaitu adanya mesin tiket otomatis atau Commuter Vending Machine, plus sudah dibuat lorong bawah tanah buat keseberang rel (kayak jalur di MRT bawah tanah ituloh). Jadi yang boleh lansung nyebrang rel tanpa lewat lorong bawah tanah cuma ibu hamil dan penyandang disabilitas. Selain itu (apalagi yang masih muda nih) mesti turun plus naik tangga buat ke jalur kereta yang mau ke tanah abang. Lumayan, olahraga biar sehat, kayak di Jepang wkwk Mantappu Jiwa banget kan Iya kan bang Jerome? hmmmm
Terdapat banyak penumpang yang sedang menunggu kereta di sisi stasiun. Photo by @nekusahasumi |
Oh iya aku belum kasih tahu kalian harga tiket keretanya. Harganya cuma Rp 4000 loh guys! Itu untuk 3 rute dengan 2 kali transit loh. Kalau cuma sampai di Tanah Abang malah bayar cuma Rp 3000. Karena inilah selama di Jakarta aku kesana kemari suka naik KRL (yang sering lihat insta storyku pasti sudah tahu kan yah haha *anak insta story). Selain bebas macet, cepat, nyaman, bersih, aman, harganya juga murce banget. Sekali lagi, Mantap Jiwa
Kalau pertama kali naik kereta KRL kalian mesti beli kartu isi ulangnya seharga Rp 10.000, sebenarnya ini kartunya nggk dibeli sih. Kartunya ini sebagai jaminan gitu. Jadi kartunya nanti bisa ditukar lagi pas pulang sama uang Rp 10.000 tadi, jadi untuk satu kali jalan bayarnya tetap Rp 4.000. Aku biasanya semingguan baru aku tukar kartunya dengan uang jaminan biar nggk repot beli kartu, tinggal isi ulang aja di mesin Commuter Vending Machine, bisa beli dan isi tiket KRL tanpa melalui loket manual.
Info saja: kalau misal tujuan akhir bolak balik cuma 2 stasiun, misal aku dari Sudimara mau ke Jakarta Kota, nanti pulangnya dari Jakarta Kota ke Sudimara, mending beli sepaket tiket buat pergi dan pulang biar pas pulang nanti tidak antri lagi beli tiket di Stasiun Jakarta Kota. Karena antriannya kalau sore apalagi pas jam pulang kantor itu panjang bangetttttt . Kecuali kalau pulangnya turun di stasiun lain tidak usah beli tiket pulang dulu.
Kalau pertama kali naik kereta KRL kalian mesti beli kartu isi ulangnya seharga Rp 10.000, sebenarnya ini kartunya nggk dibeli sih. Kartunya ini sebagai jaminan gitu. Jadi kartunya nanti bisa ditukar lagi pas pulang sama uang Rp 10.000 tadi, jadi untuk satu kali jalan bayarnya tetap Rp 4.000. Aku biasanya semingguan baru aku tukar kartunya dengan uang jaminan biar nggk repot beli kartu, tinggal isi ulang aja di mesin Commuter Vending Machine, bisa beli dan isi tiket KRL tanpa melalui loket manual.
Info saja: kalau misal tujuan akhir bolak balik cuma 2 stasiun, misal aku dari Sudimara mau ke Jakarta Kota, nanti pulangnya dari Jakarta Kota ke Sudimara, mending beli sepaket tiket buat pergi dan pulang biar pas pulang nanti tidak antri lagi beli tiket di Stasiun Jakarta Kota. Karena antriannya kalau sore apalagi pas jam pulang kantor itu panjang bangetttttt . Kecuali kalau pulangnya turun di stasiun lain tidak usah beli tiket pulang dulu.
Ini bentuk CVMnya. Source: https://news.detik.com |
Oke......lanjut ttttttttt.......
Suasana stasiun Sudimara kala itu lumayan ramai karena minggu-minggu habis lebaran plus anak-anak sekolah lagi libur jadi banyak yang dari daerah Tangerang Selatan yang pergi ke tempat-tempat wisata di daerah Jakarta menggunakan KRL. Sampai-sampai aku melewatkan kereta pertama gara-gara keretanya penuh di semua gerbongnya. Ada ibu-ibu bahkan yang hampir terjepit pintu kereta karena berusaha masuk disaat gerbong sudah penuh, mungkin ibu tersebut buru-buru juga sih yah. Aku sendiri memilih untuk sabar dan menunggu kereta selanjutnya, berharap kereta selanjutnya tidak sepenuh kereta yang tadi. Sambil menunggu kereta selanjutnya, aku memilih untuk mencari tempat duduk di daerah yang kemungkinan gerbong kereta terakhir mendarat. Jadi KRL di Jabodetabek itu punya 2 gerbong khusus, satu gerbong paling depan dan satu gerbong paling belakang dikhususkan buat penumpang wanita . Warna gerbongnya juga berbeda dengan gerbong lain, warnanya warna PINK! haha.
Gerbong regular KRL. Photo by @nekusahasumi |
Setelah beberapa lama, akhirnya kereta datang dan aku masuk ke gerbong paling belakang yang khusus wanita. Untungnya aku sabar, karena kereta yang aku naiki ini tidak penuh, walaupun aku tidak dapat tempat duduk sih, jadi aku mesti berdiri sampai stasiun Kebayoran baru aku bisa dapat tempat duduk dekat pintu kereta.
Stasiun Tanah Abang. Photo by @nekusahasumi |
Tiba di stasiun transit Tanah Abang, aku kemudian naik tangga terus turun lagi untuk pindah jalur kereta Loop Line buat ke Manggarai. Suasana stasiun Tanah Abang saat itu sangat ramai . Karena ini stasiun transit utama (? kalau nggk salah yah) dan wilayahnya bersebelahan dengan pasar tanah abang (pasar grosir termurah di Jakarta) stasiun ini tidak pernah sepi. Di stasiun ini juga ada beberapa mesin ATM, Vending Machine (mesin minuman otomatis), outlet Roti O dan beberapa outlet makanan lainnya , ada toiletnya juga, dan banyak pedagang yang menjual pakaian di sekitar stasiun.
Tangga untuk pindah jalur kereta dan menuju pintu keluar di stasiun Tanah Abang. Photo by @nekusahasumi |
Penumpang yang sedang mengantri naik kereta di stasiun Tanah Abang. Photo by @nekusahasumi |
Suasana di sekitar stasiun Tanah Abang. Photo by @nekusahasumi |
Suasana di sekitar stasiun Tanah Abang. Photo by @nekusahasumi |
Aku akhirnya naik KRL tujuan Manggarai. Sebelumnya aku bertanya ke sekuriti dekat kereta apakah kereta yang aku naiki ini sudah benar karena aku baru pertama kali naik kereta tujuan manggarai. Kata sekuritinya sudah benar. Aku juga bertanya ke salah satu penumpang untuk memastikan. Di kereta ini aku lansung dapat tempat duduk . Keretanya tidak seramai kereta Serpong tadi. Aku perhatikan kereta yang aku naiki ini tidak punya pembatas seperti pintu disetiap gerbongnya. Jadi lansung kelihatan semua gerbong dari ujung. Dan kentara keretanya kalau belok, bagian karet yang menyambungkan gerbong satu dengan gerbong lain bakal melonggar. Kayak kereta zaman dulu yang sering aku lihat di film-film haha.
Salah satu kereta di stasiun Manggarai. Photo by @nekusahasumi |
Beberapa saat lagi kereta memasuki wilayah stasiun Manggarai. Suasananya terasa mirip suasana rel kereta di film korea Train to Busan. Yang pas Gong Yoo oppa dikejar-kejar sama Zombie rotfl. Stasiun Manggarai ini stasiunnya lumayan besar, karena selain stasiun transit, stasiun ini bukan hanya dijadikan tempat persinggahan kereta jenis KRL antar kota, kereta jarak jauh antar provinsi juga lewat stasiun ini .
Banyaknya rel kereta di stasiun Manggarai. Photo by @nekusahasumi |
Satu sisi di stasiun Manggarai. Photo by @nekusahasumi |
Kereta yang sedang transit di stasiun Manggarai. Photo by @nekusahasumi |
Stasiun ini lagi sedang direnovasi, ditandai dengan terlihatnya banyak pekerja buruh dan beberapa arsitek serta beton yang belum jadi di beberapa spot stasiun. Sesampainya di stasiun Manggarai, aku bertanya lagi ke Securiti kalau mau ke Stasiun Jakarta Kota naik kereta jalur mana. Aku kemudian diarahkan kalau aku mesti naik kereta jalur 1 atau 2. Nah aku menunggu di jalur 2 dan tidak mendengarkan penjaga stasiun bahwa keretanya pindah jalur ke jalur 1 . Aku rada panik dan sekuriti lansung mengarahkanku untuk lewat lorong bawah tanah buat pindah ke jalur satu. Untungnya aku bisa naik kereta tersebut. Nah penting juga nih kalau di stasiun transit yang banyak jalur/rel keretanya, kalian mesti selalu dengar intruksi suara penjaga stasiun. Jangan sampai kalian ketinggalan kereta karena keretanya pindah jalur. Bisa sih naik kereta selanjutnya tapi yah harus menunggu lagi. Kecuali kalau gerbongnya penuh, baru naik kereta selanjutnya. Tetap fokus dan jangan melamun yah haha.
Potret dalam kereta. Photo by @nekusahasumi |
Potret dalam kereta. Photo by @nekusahasumi |
Waktu naik Kereta jalur Bekasi Line suasananya lumayan sepi. Aku dapat tempat duduk dan bahkan bisa memilih mau duduk dimana. Bisa pindah-pindah tempat duduk dan jadi bebas buat foto-foto di dalam kereta.
Bersyukur juga sih aku ambil kereta jalur Bekasi Line ini dibandingkan ambil jalur Kampung Bandan karena rel keretanya berada di atas alias jalur layang. Jadi sepanjang perjalanan kita bisa menikmati pemandangan ibu kota dari atas. Tampak gedung-gedung tinggi Jakarta menghiasi perjalanan di jalur ini .
Potret dalam kereta. Photo by @nekusahasumi |
Potret dalam kereta. Photo by @nekusahasumi |
Potret dalam kereta. Photo by @nekusahasumi |
Bersyukur juga sih aku ambil kereta jalur Bekasi Line ini dibandingkan ambil jalur Kampung Bandan karena rel keretanya berada di atas alias jalur layang. Jadi sepanjang perjalanan kita bisa menikmati pemandangan ibu kota dari atas. Tampak gedung-gedung tinggi Jakarta menghiasi perjalanan di jalur ini .
Potret gedung tinggi dari jalur layang kereta. Photo by @nekusahasumi |
Potret gedung tinggi dari jalur layang kereta. Photo by @nekusahasumi |
Potret salah satu sisi stasiun jalur layang. Photo by @nekusahasumi |
Potret gedung tinggi dari jalur layang kereta. Photo by @nekusahasumi |
Potret salah satu sisi stasiun jalur layang. Photo by @nekusahasumi |
Potret salah satu masjid dari jalur layang kereta. Photo by @nekusahasumi |
Potret gedung tinggi dari jalur layang kereta. Photo by @nekusahasumi |
Akhirnya tibalah aku di stasiun Jakarta Kota . Stasiunnya luas.
Luasnya mungkin seluas stasiun Palmerah, Jakarta Pusat. Eh lebih luas stasiun ini deh kayaknya
dibanding Palmerah. Stasiun ini selain sebagai tujuan akhir kereta KRL dalam kota, stasiun ini juga sebagai stasiun keberangkatan dan kedatangan kereta api jarak jauh antar provinsi.
Suasana di stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Suasana di stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Jalur 12. Photo by @nekusahasumi |
Gerbong kereta di stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Rel kereta api stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Suasana stasiun lumayan ramai di kala itu. Sepertinya banyak
yang lagi liburan di Kota Tua (dan ternyata Kota Tua rame banget euy, nanti aku akan tulis blog juga waktu aku
jalan-jalan di Kota Tua). Stasiun ini sangat klasik dan vintage . Serasa lagi di
stasiun negara Eropa sana. Aku suka
banget arsitektur pintu keluar stasiunnya yang berbentuk ½ lingkaran (lebih
tepatnya ½ lonjong sih) dengan warna kuning orenji. Atap dan lantai stasiun
juga sangat vintage.
Potret Nechan di dalam stasiun Jakarta Kota. Photo by ....... |
Stasiun ini juga sangat bersih . Aku tidak melihat satupun
sampah di dalam stasiun. Semoga ini bukan hanya karena terdapat cleaning
service tetapi juga adanya kesadaran masyarakat setempat untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan stasiun .
Suasana di dalam stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Suasana di dalam stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Potret petugas stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Potret calon penumpang stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Fasilitas stasiun sangat lengkap dibandingkan
stasiun-stasiun lainnya. Ada minimarket, restoran fastfood , toko roti , dll. Cukup
banyak tempat makan sih , jadi jika kalian lapar dan tidak sempat makan di rumah,
tenang saja, di stasiun ini banyak pilihan makanan untuk mengisi perut. Untuk
lebih jelasnya apa saja yang ada di stasiun, yuk baca terus tulisanku ini.
Xixixi.
- A&W.
Mulai dari ujung kita akan melihat restoran fastfood ini. Seperti
yang kita tahu, A&W ini restoran dari California, Amerika Serikat ini
menjual ayam goreng, waffle, es krim, burger, dll. Mirip-mirip KFC lah. Cuma aku
sendiri lebih prefer ayam gorengnya KFC (selera sih yah). Kalau mau makan di
restoran ini jangan lupa pakai Gopay biar hemat karena dapat cashback sebesar
20%. Wkwkwk.
- Indomaret Point.
Indomaret Point 1 stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Indomaret Point 2 stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Potret dua anak kecil di depan Indomaret Point 2 stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Potret calon penumpang di depan Indomaret Point 2 stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Ada dua Indomaret Point di stasiun ini. Satunya berada di
dekat A&W dan satunya berada di dekat pintu keluar stasiun/dekat galeri
ATM. Aku heran kenapa sampai ada dua indomaret yah, apa karena indomaret yang
satu isi produknya berbeda dengan yang indomaret yang satunya. Aku tidak masuk
ke dalam sih jadi tidak tahu bedanya apa. Btw Indomaret di Jakarta terutama
Indomaret yang di stasiun-stasiun biasanya juga menjual makanan cepat saji
(yang dipanaskan di microwave), ada donut dan beragama roti, kopi, dan juga ada
onigiri . Aku pernah beli onigiri rasa tuna di Indomaret stasiun Pasar Senen. Rasa onigirinya lumayan sih. Kalau misal kamu lapar tetapi pengennya
makan di tempat lain diluar stasiun, mending beli onigiri aja dulu buat
pengganjal lapar. Harga onigirinya sekitar 10 ribuan.
Udah tahu lah yah apa yang dijual KFC. Jadi aku nggk mau jelasin panjang lebar. Aku cuma mau bilang, KFC udah jual kulit ayam pemirsaaaaa. Hahaha . Siapa yang kalau makan ayam goreng, kulit ayamnya dimakan terakhir? wkwkwk .
Di loket ini ada banyak Commuter Vending Machine. Sekitar 4 atau 5 kalau tidak salah mesin tiketnya. Lumayanlah. Walaupun pas pulang aku tetap mesti antri lama karena tidak beli tiket pulang sebelumnya. Selain Vending Machine, terdapat juga loket manual.
Jadi ini kayak costumer service. Jika kalian ingin bertanya sesuatu atau ada barang kalian yang hilang tinggal datang aja kesini. Jangan malu untuk bertanya yah .
- JCO dan Roti Maryam Salman
Ada juga JCO yang menjual beragam donut topping, kopi, dan frozen yogurt. Disamping JCO ada Roti Maryam Salman yang menjual roti ala-ala Turki. Aku belum pernah makan roti ini. Rasanya kayak gimana yah? Jadi penasaran. Hmmm.
- Alfa Express.
Alfa Express 1 stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Di stasiun ini juga terdapat dua alfa express. Satunya pas dekat CFC (lupa aku foto) dan satunya yang ini samping roti maryam/starbucks. Heran aku tuh kok indomaret dan alfa punya dua toko terpisah yah (?)
- Starbucks.
Outlet Starbucks stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Disamping Alfa, ada tempat minum kopi lagi selain JCO. Salah satu pilihan nih jika kalian mau minum kopi ala starbucks dengan suasana vintage ala stasiun Jakarta Kota .
Kalau ini roti bun favorite aku . Aroma kopi dari rotinya sudah tercium dari luar toko. Kalau kalian lebih suka roti bunnya Roti O atau Roti Boy nih? Kalau aku lebih suka yang gratis wkwkwk . Jangan lupa bayar pakai emoney Gopay atau Dana biar dapat cashback. Kalau Dana dapat cashback 50% alias cuma bayar setengah harga, kalau gopay cashback 20%. Tetapi biasanya Gopay juga cashback 50% pas Gopay Payday (akhir-akhir bulan paydaynya, untuk lebih jelasnya selalu pantau instagram Gopay ).
- Galeri ATM.
Galeri ATM stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Galeri ATM stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Galeri ATM stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Di samping Indomaret Point atau setelahnya Indomaret Point ada galeri ATM. Ada ATM Mandiri, BNI, BRI, BCA, dan BTN.
Ada 2 toilet di stasiun ini. Satu toilet samping CFC (lupa aku foto) dan satu toilet dekat galeri ATM. Toilet yang dekat CFC lumayan sempit toiletnya tetapi ada kaca yang lumayan besar buat bercermin kalau yang di dekat galeri ATM aku kurang tahu soalnya aku tidak masuk kesitu.
- Vending Machine
Mesin minuman Blue Mart di stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
Vending Machine. Photo by @nekusahasumi |
- Bakmi GM
Outlet Bakmi GM stasiun Jakarta Kota. Photo by @nekusahasumi |
- Fasilitas yang lupa aku foto.
Selain yang kusebutkan diatas, fasilitas lain yang ada di stasiun ini yaitu ada restoran fastfood CFC, restoran Bakso Malang, musholla, ruang tunggu penumpang KA jarak jauh, 2 loket go show untuk melayani pembelian tiket kereta api jarak jauh antar provinsi, 2 loket pembatalan, dan 2 mesin Check In Counter.
Oke. Mungkin segini dulu cerita jalan-jalan kali ini . Maaf mungkin kurang panjang yah ceritanya . Karena aku agak bingung merangkai kata, jadi ceritanya lumayan pendek. Aku juga bingung harus cerita apa lagi sih. Pastinya cerita ini nanti akan bersambung ke "jalan-jalan di Kota Tua". Aku akan menulis cerita lanjutannya segera *jika ada waktu. Terima kasih sudah membaca ceritaku sampai akhir dan semoga membantu bagi yang mau jalan-jalan ke stasiun tertua di Ibu Kota kita .
Akhir kata, semoga daerah-daerah lain khususnya Makassar nanti juga akan semakin bagus kualitas transportasi umumnya . Agar masyarakat akan semakin tertarik untuk pindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Dengan begitu kemacetan akan semakin berkurang. Layaknya seperti di Jepang, Korea, atau negara-negara di Eropa sana. Semangat! Ganbatte!! >__<!
読んでくれてありがとうございました~ Yonde kurete arigatou gozaimashita~
See you again! Mata ne!
Akhir kata, semoga daerah-daerah lain khususnya Makassar nanti juga akan semakin bagus kualitas transportasi umumnya . Agar masyarakat akan semakin tertarik untuk pindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Dengan begitu kemacetan akan semakin berkurang. Layaknya seperti di Jepang, Korea, atau negara-negara di Eropa sana. Semangat! Ganbatte!! >__<!
読んでくれてありがとうございました~ Yonde kurete arigatou gozaimashita~
See you again! Mata ne!
0 comments